Rabu, 07 Desember 2011

Saat Aku Bertanya Tentang Cinta



*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.••*´¨`*•.¸¸.•

( Aku bertanya pada alam semesta tentang arti “CINTA”, )
( lalu satu demi satu mereka menjawab )
( Bumi menjawab: )
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“CINTA adalah hamparan
tempat tumbuh segala bahagia
dan harapan akan itu.
Ia memang diinjak dan dihinakan,
tetapi ia tak peduli.
Pikir Cinta hanya memberi,
dan itu sajalah inginnya.”
( Air menjawab: )
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“CINTA adalah hujan
yang menumbuhkan
benih-benih rasa kesukaan,
kerelaan akan keterikatan,
kerinduan dan kesenduan,
atau samudera kasih yang luas
sebagai naungan segala perasaan
( Api menjawab: )
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“CINTA adalah panas
yang membakar segala,
ia memusnahkan untuk
dapat hidup dan menyala.
Demi merasakannya,
makhluk rela terbakar
dalam amarah dan kedurhakaan.”
( Angin menjawab: )
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“CINTA adalah hembusan
yang menebar sayang
tanpa tahu siapa tujuannya.
Orang bilang ia buta,
sebab itu inginnya.
Ia tak terlihat,
tapi tanpanya
segala raga akan hampa.”
( Langit menjawab: )
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“CINTA adalah luasan
tanpa batas.
Luasnya tiada
makhluk yang tahu.
Kecuali bahwa cinta
itu bahagia yang biru,
atau derita kelam yang kelabu
( Matahari menjawab: )
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“CINTA adalah hidup
untuk memberi energi kehidupan
dan cahaya harapan.
Ia tak akan lelah memberi
sampai ia padam dan mati.”
( Pohon menjawab: )
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“CINTA adalah akar
yang menopang segalanya.
Ia tulus hingga tak perlu
terlihat dan dikenal.
Tapi ia terus memberi
agar batang bahagia
tetap kokoh abadi,
berbuah dan berbunga indah.”
( Gunung menjawab: )
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“CINTA adalah rasa
yang menjulang tinggi.
Rasa itu demikian
tenang dan menyejukkan.
Namun saat gundah,
Ia akan meleburkan
sekelilingnya dengan
lautan larva cemburu yang membara.”
( Lalu, Aku bertanya pada CINTA: )
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“Wahai CINTA,
apakah sebenarnya arti dirimu??”
( CINTA menjawab: )
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“CINTA adalah engkau patuh terhadap-Nya,
meski kau tak melihat-Nya.
Engkau tidak mencium-Nya atau meraba-Nya,
tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-Nya.
Sebab CINTA bukan indera,
tapi adalah rasa.”
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“CINTA adalah engkau takut akan amarah-Nya,
dan takut jika Ia meninggalkanmu.
Takut jika Ia tak menyukaimu lagi.
Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengannya,
bahkan jika engkau harus menderita,
atau yang lebih mengerikan dari itu.”
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“CINTA adalah engkau menyimpan
segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang lain.
Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya.
Cinta adalah engkau setia menjadi budak-Nya,
yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk kesukaan-Nya akan dirimu,
hidup dan mati untuk Dia.
Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui,
hanya sebagai budak,
sebagai hamba.”
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“Diatas segalanya,
CINTA adalah engkau merasa kasih sayang
yang tunggal yang tidak engkau berikan pada yang lain,
selain pada-Nya.
Engkau rindu akan hadir-Nya dan melihat-Nya.
Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci,
engkau merasakan segala ada pada-Nya dan segala atas nama-Nya.”
( Aku lantas bertanya pada CINTA: )
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“Bisakah aku merasakannya?”

( Sambil berlalu CINTA menjawab: )
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“Selama engkau mengetahui hakikat
penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia beri,
maka itu semua akan kau rasakan,
percayalah padaku tambahnya….”
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
Aku pun Berteriak,
“Wahai KAU SANG MAHA PECINTA terimalah cintaku yang sederhana ini,
izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…”
Cinta yang kekal abadi adalah Cinta Kepada Allah .S.W.T.

•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
Oleh itu orang yang betul kenal dan beradab,
dia malu pada Allah.
malah kerana malunya itu dia
tidak nampak yang lain lebih hebat dari Allah.
Cintanya tertumpu pada Allah,
dan penyerahan diri pada Allah sungguh-sungguh.
Setiap saat menanggung rindu lalu masanya
dihabiskan untuk berbisik-bisik dengan kekasihnya.
Sehingga karena terlalu mendalam
cinta pada Tuhan ada hamba Allah yang berkata,
“Wahai Tuhan, aku mencintai Engkau bukan karena takutkan neraka-Mu.
tapi karena Zat-Mu, ya Allah. Aku rela masuk neraka kalau itulah kemahuan-Mu.”
Itulah rintihan hati seorang wali perempuan Rabiatul Adawiyah dalam munajatnya dengan Allah.
Dia menyatakan dua cinta tidak boleh duduk dalam satu hati.
Bila cinta Allah sudah penuh dalam hatinya,
maka tidak ada tempat lagi untuk cinta selain dari itu.
( Ada orang mangatakan: )
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•
“jika kau berikan hatimu ataupun cintamu pada
manusia niscaya dia akan merobek-robekkannya .
tapi kalau hati yang pecah itu diberikan kepada Allah niscaya dicantum-cantumkan- Nya.
Artinya cinta dengan Allah pasti berbalas.
Dan Allah tidak membiarkan orang yang dicintai-Nya menderita di akhirat.”


 http://www.facebook.com/#!/note.php?note_id=287999994555275


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar